• Posted by : Unknown Selasa, 12 Januari 2016



    PEMBAHASAN
    A.     Pengertian Manusia Menurut al Kindi
      Ilmuwan kelahiran Kufah, 185 H/801 M itu bernama lengkap Abu Yusuf Ya’qub bin Ishak bin Sabah bin Imran bin Ismail bin Muhammad bin Al-Asy’ats bin Qais Al-Kindi. Ia berasal dari sebuah keluarga pejabat. Keluarganya berasal dari suku Kindah ,salah satu suku Arab yang besar di Yaman, sebelum Islam datang. Nenek moyangnya kemudian hijrah ke Kufah.  Ayahnya bernama Ibnu As-Sabah. Sang ayah pernah menduduki jabatan Gubernur Kufah pada era kepemimpinan Al-Mahdi (775-785) dan Harun Arrasyid (786-809). Kakeknya Asy’ats bin Qais kakeknya AL-Kindi dikenal sebagah salah seorang sahabat Nabi Muhammad SAW. Bila ditelusuri nasabnya, Al-Kindi merupakan keturunan Ya’rib bin Qathan, raja di wilayah Qindah.
    Al-Kindi menegaskan dengan teori falsafatNya bahwa ada tiga unsur pada manusia yang di golongkan dengan sebuah pengetahuan:
    1.      Indrawi
    Pengetahuan melalui indrawi tejadi secara langsung di saat mengamati materi-materi yang ada di sekeliling, dalam garis besar: memikirkan apa yang ada di sekeliling tersebut, kemudian tanpa ruang dan waktu berpindah ke imajinasi (Musyawwirah) kemudia di tersukan kembali ke tempat penyempinannya: Hafizah (Recollectionn) Al-Kindi sendiri meengatakan bahwa pengetahuan yang di  peroleh dengan jalan  ini titak tetap di sebabkan karena objek yang menjadi sasaran dalam indra bisa_berubah, bergerak, berkurang dan bertambah baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Di katakan bahwa pengetahuan yang di hasilkan oleh indrawi ini tidak menggambarkan hakikiat dari suatu realitas yang di dekab oleh panca indra, di samping itu pengetahuan yang di hasilkan oleh panca indra berssifat persial. Pengetahuan indrawi hanya dekat dan identik dengan pengindra’annya saja (realitas) akan tetapi sangat jauh pada hakikat apa yang di dekab dari panca indar tersebut (HakikatNya). Berbeda dengan Al-Gazali. Al-Gazali tidak percaya pada panca indra, dia lebih percaya dengan akal atau rasio akan tetapi akal pun juga tidak dapat di percaya kata Al-Gazali.
    1.       Pengetahuan Rasional
    Al-Kindi mengatakan bahwa pengetahuan yang di peroleh oleh jalan menggunakan akal, dengan alunan cara rasio yang benar maka muncullah pengetahuan yang bersifat universal, tidak parsial, dan bersifat immaterial. Obyek utama dari pengetahuan yang di lahirkan oleh rasio bukanlah individu tetapi; genus dan spesies, misal: sesorang mamandang manusia mempunyai mata, hidung, kulit, bulu, jantung, ini semua adalah hasil dari pandangan pengetahuan yang di lahirkan oleh panca indra berbeda hasil pengetahuan yang di lahirkan oleh rasio bahwa manusia pada_hakikatnya adalah sebagai makhluk ciptaan yang mempunyai akan dan perasaan yang telah memperoleh pengetahuan yang abstrak dan universal.
    Al-Kindi menegaskan bahwa orang tidak harus mengacukan mitode yang ada dalam suatu ilmu, karena setiap ilmu ada mempunyai mitodenya masing-masing dengan ke akuratannya_suatu kesalahan jika manusia berupaya menggunakan mitode lain untuk memperoleh suatu pengetahuan, saya beri contoh; menggunakan mitode ilmu alam untuk merumuskan matemafisika. Menurut Al-Kindi akal mempunyai sifat: akal yang paling utama, selamanya dalam aktualitas, merupakan spesies dan genus, membuat akan menjadi aktual berpikir dan tidak sama dengan akal potensial akan tetapi lain dari itu.
    2.      Pengetahuan iIsyraki
    Al-Kindi mengatakan: bahwa pengetahuan yang di hasilkan oleh indrawi tidak akan sampai untuk mendapatkan hakikat dari segala aspek yang menjadi pengamatan_baik materi maupun metafisik. Pengetahuan rasional terbatas di genus dan spesies, banyak sekali filosf yang membatahi pengetahuan pada dua jalan ini_Al-Kindi, sebagaimana halnya para filosof banyak memperingatkan bahwa ada jalan lain untuk mendapatkan hakikat pengetahun dnegan sebenarnya yaitu pengetahuan yang di hasilkan tanpa adanya dinding antara hamba dengan sang pencipta, nur ilahiyat_yang memberi dan menyinari dengan cahaya keilmuan ilahiyat (Iluminasi). Al-Kindi menyebutkan bahwa selain Nabi ada juga yang mendapatkan Isyraki tersebut yang walaupun_pada dasarnya berbeda dengan apa yang sudah di dapatkan oleh para Nabi_Nabi, definnisi akhir dari maksur Al-Kindi mengenai Isyraki ini adalah; ilmu yang langsung (Isyraki) ini lebih benar dan akurat di bandingkan ilmu yang di peroleh oleh para Filosof.
    3.      Etika
    Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, baik di bidang Sains maupun Anatomi, oleh sebab itulah Al_Kindi memberikan suatu pemikiran bagi kita tentang manusia. Menurutnya; Perbedaan manusia dengan makhluk yang  lain hanyalah pada garis “Budi Pekerti yang Terpuji”  dari sinilah Al-Kindi berangkat untuk pemahamannya, etika merupakan pondasi dasar bagi manusia, baik dari sisi kebijaksanaan, keberanian, dan kesucian (Ilmu dan amal).
    4.       Filsafat ketuhanan; Al-Kindi
    Refrensi sebelumnya Al-Kindi di katakan sebagai figur yang sangat menempel dengan Aristoteles, bahkan gaya filsfat Al-Kindi di katakan sama dengan filsfatNya Arestoteles, akan tetapi pada sub ini Al-Kindi berlepas bahu dengan Arestoteles. Al-Kindi mengatakan bahwa tuhan itu adalah pengatur, pencipta alam semesta ini,  pencipta dan pengatur tidak sama dengan penggerak, apalagi pengatur yang tidak bergerak” sebagaimana pendapat Arestoteles. Al-Kindi juga mengatakan bahwa Tuhan adalah wujud yang sempurna yang wujudnya tidak di dahului oleh wujud siapapun, wujud yang lain di sebabkan oleh wujudnya. Para Filosof Yunana mengatakan tentang kebenaran (Al-Haqq) kebenran menurut Yunani adalah;  lawan dari kebatilan, kemudian datanglah Al-Kindi yang berpendapat bahwa; filsafat tentang ketuhanan (Kebenaran paling utama) inilah yang paling tinggi martabatnya.
    Al-Kindi juga mengatakan bahwa alam yang sangat luas ini mempunyai dua hakikat yang akurat baginya_hakikat sebagai Juz’i dan hakikat sebagi Kulli  atau Aniah dan Mahiah, sedang tuhan tidak bersifat demikian, tuhan bukan materi yang emperik ini_alam, dan tidak pula tersusun dari materi dan tuhan tidak berbentuh dalam bentuk Mahiah karena tuhan tidak merupakan Genius dan Species. Bagi AL-Kindi Tuhan hanya bisa di ungkapkan dengan sebuah kata “Tuhan Tidak Sama Dengan MakhlukNya” untu membuktikan bahwa Tuhan itu benar-benar ada, maka, Al-Kindi membagi dalam tiga teori; baharunya alam, keanekaragaman dalam wujud dan kerapian alam.
    Mengenai permasalahan sifat-sifat Tuhan, Al-Kindi mempunyai kesamamaan persepsi dengan aliran Mu’Tazilah yang mengedepankan sifat ke’esaan Tuhan sebagai zat satu-satunya “Esa”.



    B.     Pengertian Manusia Menurut Hipocrates
    Hipocrates adalah seorang ilmuwan yang hidup berkisar tahun 370-460 SM beliau dikenal sebagai Bapak-nya Ilmu Pengobatan.Hipocrates kata-nya beliau ini yang pertama kali membagi karakter atau temperamen manusia menjadi 4(empat) karakter:
    1.      Sanguin
    Selalu periang dan penuh pengharapan, apa yang dihadapinya dianggap penting,namun segera dapat melupakannya sama sekali sesaat kemudian,jarang menepati janji, seorang penghutang yang jelek karena selalu mengulur-ngulur waktu, sangat luwes, pandai bergaul dan periang.
    Rincian Temperamen orang bertipe Sanguin adalah sebagai berikut:
    a.       Kekuatan : banyak bicara, ramah tamah, bersemangat, suka bergaul, bersahabat, tampan, berbelas kasihan, periang.
    b.      Kelemahan : lemah kemauan, tidak senang, tidak disiplin, gelisah, tidak dapat diandalkan, egosentris, berlebih-lebihan, bising.
    c.       Bakat-nya : sebagai aktor, pedagang, juru bicara.
    2.      Melankolik
    Mengagggap segala sesuatu itu penting,selalu menemukan alasan untuk merasa kuatir dan yang pertama-tama mereka perhatikan dari suatu keadaan adalah kesulitan-kesulitan-nya, mudah terpengaruh oleh lingkungan sehingga sangat berpengaruh terhadap kepribadian-nya.
    Rincian Temperamen orang yang bertipe Melankolik adalah :
    a.       Kekuatan : berbakat,cermat,peka,perfeksionis,suka akan keindahan,idealistis,setia.
    b.      Kelemahan : egosentris,bersifat negatif,teoritis,tidak praktis,tidak ramah,suka mencela, dan pendendam.
    c.       Bakat-nya : sebagai seniman,musikus,pencipta,ahli filsafat dan maha guru.
    3.      Kolerik
    Sifat-nya yang mudah sekali menjadi pemarah mudah juga dibangkitkan gairah-nya dan sebalik-nya, suka akan kesibukan namun tidak menyukai berada tepat ditengah-tengah kesibukan,suka memerintah, menyukai kemewahan dan formalitas, penuh dengan kebanggan diri sendiri, tergolong orang kikir.Rincian Temperamen orang yang bertipe Loreik adalah :
    a.       Kekuatan : berkemauan keras, tekun, berjiwa bebas, optimis, praktis, tegas, produktif
    b.      Kelemahan : peramah, lalim, sarkastis(kasar), menguasai, tak acuh, bangga, licik, tak berperasaan, puas diri.
    c.       Bakat-nya : sebagai produsen, pembohong, pemimpin.
    4.      Flegmatik
    Orang Flegmatik tidak hanya gairah juga tidak mudah terpengaruh oleh pengaruh orang lain, orang-nya lambat namun hangat, dalam tindakan akan selalu dipikirkan secara matang,tidak pendendam,selalu bertindak atas dasar keyakinan bukan secara naluri,termasuk orang yang ulet dalam usaha sehingga dapat mencapai sasaran-sasaran yang dikendaki-nya.
    Rincian Temperamen orang bertipe Flegmatik adalah :
    a.  Kekuatan : berbakat, pemimpin, praktis, tenang, lembut hati, dapat diandalkan, efisien, konservatif.
    b.  Kelemahan : mementingkan diri sendiri, suka melindungi, kikir, penakut, tidak tegas, penonton.
    c.  Bakat-nya : diplomat, akuntan, guru, ahli teknik.

    C.     Kesamaan Pendapat antara al Kindi dan Hipocrates
    Walau mereka berbeda asal tanah kelahiran dan berbeda agama tapi memiliki beberapa kesamaan dalam berpendapat diantaranya adalah:

    Leave a Reply

    Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

  • Copyright © - expresi top

    expresi top - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan