Archive for Januari 2017
MACAM MACAM KAMUS BAHASA ARAB DAN TEKNIK PENGGUNAANYA
0
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Ada banyak ayat
yang bertebaran dalam Al-qur’an yang senada dengan ayat diatas. Berdasarkan ayat diatas, menelaah Al-qur’an yang berbahasa Arab dapat
mengembangkan pikiran, sedangkan pikiran yang terpetakan secara baik menjadi
kemampuan mencari dan memecahkan masalah. Dalam mempelajari Al-qur’an
dibutuhkan pengetahuan tentang bahasa Arab yang baik dan benar.
Bahasa Arab adalah salah satu bahasa resmi dari 25
negara, dan merupakan bahasa peribadatan dalam agama islam karena merupakan
bahasa yang dipakai oleh Al-Qur’an. Dalam mempelajari bahasa Arab dibutuhkan
kosa kata yang dipakai, dapat kita lihat didalam kamus khusus bahasa Arab yang
ada. Ada
metode-metode khusus dalam memakai kamus-kamus tersebut.[1]
B.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana Pengertian Kamus?
2.
Apa Saja Macam Macam Kamus Bahasa Arab dan
Tehnik Penggunaan?
3.
Apa Manfaat Kamus Dalam Pembelajaran Bahasa
Arab?
C.
Tujuan
1.
Mengetahui Pengertian Kamus?
2.
Mengetahui
Macam Macam Kamus Bahasa Arab dan Tehnik Penggunaan?
3.
Mengetahui Manfaat Kamus Dalam Pembelajaran
Bahasa Arab?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Kamus
Kata kamus berasal dari bahasa Arab, “qomus”
yang berasal dari bahasa Yunani (Okcanus) yang berarti lautan atau
samudera. Berdasarkan penyesuaian
bunyi q dan k, kamus dapat berarti, buku acuan yang memuat daftar kosakata
sedemikian banyak yang disusun secara alfabetis atau sesuai dengan abjad
berikut dengan keterangan tentang makna, pemakaian, atau terjemahannya. Definisi
yang sering diungkapkan, kamus merupakan daftar bentuk-bentuk linguistic yang
telah disosialisasikan dan disusun secara sistematis serta dihimpun dari
kebiasaan bahasa dari masyarakat tertentu, dan dikomentari oleh pengarang
dengan cara yang sedimikian rupa sehingga pembaca dapat memahami makna setiap
bentuk kata terpisah dan diberi informasi mengenai fakta-fakta yang revelan
yang berkaitan dengan fungsi bentuk tersebut.
Definisi kamus menurut beberapa para ahli :
1.
Hasan Alwi (2003:10) mendefinisikan, kamus merupakan
khazanah pembendaharaan kata suatu bahasa yang menggambarkan tingkat peradaban
bangsa pemiliknya.
2.
Menurut W.J.S Poerwadarminta (2005:10) “Kamus
adalah buku yang berisikan keterangan arti kata-kata”
3.
Sedangkan Hoetomo M.A (2005:10) Mendefinisikan,
kamus yaitu buku acuan yang memuat kata dan ungkapan yang biasanya disusun
menurut abjad berikut keterangan tentang maknanya.
Dari definisi kamus diatas dapat disimpulkan
bahwa kamus adalah sebuah buku yang memuat kata atau istilah yang disusun
menurut abjad berikut keterangan dan maknanya. Maka kamus bahasa Arab adalah kumpulan arti dari kosa kata bahasa Arab yang
disusun secara abjad bahasa Arab berikut keterangan maknanya.[2]
B.
Macam Macam Kamus Bahasa Arab Dan Tehnik
Penggunaannya
- Kamus Al-Munawwir Arab – Indonesia Terlengkap A.W. Munawwir (Surabaya: Pustaka Progressif, 1997)
Jika
kita membuka kamus ini dan ingin mengetahui arti suatu kata, maka yang pertama
tama dilakukan adalah mencari bentuk aslinya (mujarrod)nya. Untuk mengetahui
bentul asli (mujarrod) dari suatu kalimat, maka
langkah langkahnya adalah sebagai berikut:
a)
Hilangkan
dhomir
dhomir yang menempel dan juga huruf huruf tambahan.(misalnya alif-lam
ta’rif, atau alamat tatsniyah dan jamak
dan ta’niits)
b)
Kembalikan
huruf illah ke
asalnya (wawu atau ya’i). Jika
ia berupa fiil
mu’tal maka huruf asli dapat diketahui dari fiil
mudhorinya atau masdarnya. Misal; Asli dari كان
adalah كون
| Asli dari باع adalah بيع
c)
Jika
ternyata kata yang hendak dicari itu dari jenis mudhoo’af maka uraikanlah.
Misalnya: اشتدّ — شدّ — ش د د
d)
Cari
huruf asli yang dihilangkan (mahdzuf) jika ia dihilangkan dengan
cara menelaah kembali bentuk lain dari kalimat tersebut misalnya dari masdarnya,
atau mutsannanya
atau jamak
atau bentuk (shighoh) fiil
yang lain atau menyandarkan fiil kepada dhomir dhomir dan lainnya.[3]
Tanda-tanda:
Tanda *
: menunjukkan permulaan materi.
Tanda َ ِ ُ : menunjukkan harakat
dari ‘ain fi’il mudlarinya.
Tanda -
: menunjukkan ulangan dari kata di atasnya.
Singkatan-singkatan:
Bahasa Arab:
ج
= jama’
م
= muannast
دخ
= barasal dari kata asing
2) Bahasa
Indonesia:
bb = beberapa
|
kt = kata
|
sgl = segala
|
bgn = bagian
|
lk = laki-laki
|
smp = sampai
|
bng = binatang
|
meng = mengenai
|
tdk = tidak
|
dgn = dengan
|
mnr = menurut
|
tgl = tanggal
|
dlm = dalam
|
mrk = mereka
|
th = tahun
|
dp = dari pada
|
neg = negeri, negara
|
thd = terhadap
|
dapt = dapat
|
org = orang
|
tlh = telah
|
dr = dari
|
pd = pada
|
tp = tapi
|
dsb = dan sebagainya
|
pem = pemerintah (an)
|
ttg = tentang
|
dst = dan seterusnya
|
prm = perempuan
|
utk = untuk
|
kpd = kepada
|
sd = sampai dengan
|
yg = yang
|
krn = karena
|
sdr = saudara
|
- Kamus Arab – Indonesia – Inggris | Indonesia – Arab – Inggris Abd. Bin Nuh dan Oemar Bakry (Jakarta: Mutiara Sumber Widya, 2001)
Tehnik penggunaan kamus ini:
a)
Tiap kata Arab diterangkan dengan kata-kata
yang sesuai dengan kata-kata Indonesia dan Inggris, ditambah keterangan singkat
jika perlu. Untuk memudahkan terjemahan (kecuali kalau dapat diterjemahkan
biasa) dipakai hal…… untuk bentuk مَصْدَر dan
mengenai,bersifat atau bangsa…….. untuk kata yang diakhiri dengan ياَءُ النِّسْبَةِ misalnya طِبِّى
diterjemahkan denganmengenai atau bersifat kedokteran: عَرَبِيٌّ diterjemahkan
dengan seorang bangsa Arab: اِمْساَك diterjemahkan dengan hal menahan
diridaripada sesuatu.
b)
Kata مُفْرَد pada
umumnya diterjemahkan dengan memakai awalan se……. Kata جَمَع yang tidak tepat terjemahannya dengan satu kata atau
dengan kata berulang, diterjemahkan saja menurut مُفْرَد
nya. Terjemahan yang semacam itu diberi tanda di belakang katanya dengan
(dj) keringkasan dari jama’. Umpamanya أَفْرَس diterjemahkan
dengan: kuda (dj). Terjemahan أَفْرَس dengan
kuda-kuda tidak tepat, karena kuda-kuda itu artinya yang biasa ialah permainan
atau salah suatu benda yang menyerupai kuda.
c)
Kata yang مُشْتَقِّ harus
dicari pada golongan pokoknya. Misalnya kata مَكْتَبَة
harus dicari pada golongan غُفْرَان0كَتَبَ pada
غَفَرَ dan seterusnya. Ada kalanya kata pokok
ditiadakan karena ganjilnya atau karena tidak lazim dipakai dalam bahasa Arab:
dan dalam keadaan ini kata مُشْتَقّ itu dicari
pada tempat yang dekat kepada itu.
d)
Jika ada kata yang berubah dari asalnya, maka
dimana perlu disebut juga asalnya itu dengan memakai مِنْ
misalnya: ( من عود ) . عاد. Ini berarti bahwa kata عاد itu
asalnya عود.
Tanda tanda menandakan bahwa itu adalah kata
pokok atau dianggap sebagai pokok.
·
Tanda D
menandakan bahwa kata ini berasal dari bahasa Arab daerah.
·
Tanda *
menandakan kata asing yang masuk menjadi seperti bahasa Arab.
·
Tanda
– menandakan ulangan dari kata
seperti yang di atasnya. Misalnyanya kata di atas أَثَرٌ
kemudian di bawahnya – قَدِيْمٌ harus dibaca قَدِيْم
أَثَرٌ .
·
Tanda
; kata yang sesudahnya agak
berlainan artinya. Satu perkataan dalam bahasa Arab ada kalanya dua atau tiga
artinya yang agak berlainan seperti, اَجَلٌ =
period, term, end of life, Kala,
batas waktu, akhir hidup.
adj = adjective
|
prep = preposition
|
adv = adverb
|
prs = personal
|
conj = conjunction
|
pron = pronoun
|
n. = noun
|
v = verb
|
Kependekan bahasa Inggris
- Kamus Indonesia – Arab Asad M. Alkalali (Jakarta: Bulan Bintang, 1997)
Kata-kata dalam kamus ini, seperti juga lazimnya pada kamus-kamus lain, disusun
menurut urutan alfabet. Yang menjadi patokan ialah huruf pertama dari tiap
pokok kata atau kata dasar, misalnya kata perkembangan harus dicari di
bawah kembang dalam susunan kata-kata yang dimulai dengan k ,
sebab per adalah awalan dan an adalah akhiran. Awalan-awalan
dalam bahasa Indonesia ialah: ke, pe, per, pem, pen, peng, me, mem, men,
meng, memper, ter, ber, di, dan se,akhiran-akhiran tak penting bagi
kita waktu mencari pokok-kata atau kata dasar, sebab jika dari suatu kata
ditanggalkan awalannya maka dua atau paling banyak tiga fonem berikutnya sudah
merupakan pokok-kata atau kata dasar. Yang perlu diperhatikan pada kamus ini adalah:
a)
Jika sesuatu kata terdiri dari satu, dua atau
tiga huruf Arab, carilah di bawah huruf pertama, kemudian huruf berikutnya,
menurut alfabet Arab.
b)
Jika kata-kata itu terdiri dari empat huruf,
maka galibnya satu huruf adalah awalan atau sisipan atau akhiran.
c)
Jika sesudah ditanggalkan awalan, akhiran dan
sisipan dan tinggal tiga huruf, maka jika huruf pertamanya masih alif ( ا ),
huruf ini bukanlah awalan, malainkan huruf dari asal kata.
d)
Sebab itu lebih baik Saudara tanggalkan akhiran
terlebih dahulu kemudian awalan, baru sisipan.
e)
Syaddah menunjukkan bahwa huruf yang dibawahnya
adalah huruf ganda yang dalam beberapa hal diurai menjadi dua huruf kembar.
f)
(ياَء
النسبة) ي Dibubuhkan
selamanya sebagai akhiran dan di belakangnya sering-sering terdapat lagiة – ات – ون – ين – ان – تان – تين sebagai akhiran kedua. Seperti:عدني-
عدنية- عدنيات- عدنيون- عدنيين- عدنيان- عدنيتان- عدنيتين kata pokok adalah kata: عدن
g)
Jika kata pokok berakhiran alif, maka jika
dinisbatkan, alif itu hilang seperti جاوي dari جاوا
h)
Jika kata pokok yang berhuruf tiga, huruf
tengahnya (alif), maka cari di bawah huruf pertama dan urutan huruf keduanya di
bawah و atau ي Seperti:
قال terdapat di bawah: : قول , سار terdapat
di bawah: سيرoleh
karena –wau dan ya terletak berurutan dalam abjad Arab maka tak begitu sulit
mencarinya.
i)
Ingatlah bahwa segala aturan ada kecualinya,
lebih-lebih dalam bahasa Arab. Maka segala apa yang tersebut di atas, dan
sebelumnya, adalah sekedar ikhtiyar untuk menunjuk jalan bagi Saudara yang
mempergunakan kamus ini.
Tehnik mencari pokok kata dalam kamus ini antara
lain:
Kebanyakan
kata-kata dalam bahasa Arab berasal dari kata dasar yang berhuruf tiga
(kata-kata Arab pada umumnya juga berfonem tiga). Sedikit sekali yang berhuruf
empat atau lima.
Jadi boleh kita
katakan, bahwa hampir tiap kata yang berhuruf empat atau lebih adalah kata yang
telah ditambah dengan awalan, akhiran atau sisipan ataupun kombinasi dari pada
itu. Awalan dalam bahasa Arab ialah: ن- نت- نن* ا- ات-
ان* ي- يت- ين* ت- تت- تن* مَ-مِ- مُ- مُنْ- مُتَ- مُسْتَ
Lagi pula ada
beberapa kata-depan dll. yang dibubuhkan di hadapan kata-kata Arab, tak perduli
apakah kata-kata itu telah berawalan ataupun tidak.
Kata-kata ini
ialah:
بِ (dengan, demi)
|
لِ (untuk, kepunyaan)
|
كَ (seperti)
|
فَ (maka, sesudah itu)
|
سَ (akan)
|
أَل (the-Ingg., de Bld. Yakni kata penentu partcle).
|
Jika kata
penentu أَل ini didahului oleh لِ maka ditulis لِلْ(tanpa alif).
Sisipan-sisipan
ialah: ا- و- ي- ط- ن- ت
Sisipanط hanya
terdapat di belakang صdan ض . Jika tidak
demikian, maka طitu
bukan sisipan.
Akhiran-akhiran
ialah: نا-
تما- ا- ي- اء- و (وا) ن- ت- تن- ات- ة
Sering pula
terdapat di belakang akhiran kata ganti yang di bubuhkan padanya yaitu: كَ- كُماَ- كُمْ-
كُنَّ- هُ- هِ- هاَ- هُماَ- هُمْ- هُنَّ
Atas dasar apa
yang tersebut di atas, maka marilah kita coba mencukil kata-kata pkok dari
kata-kata yang terdapat dalam kalimat di bawah ini:
اِسْتَنْجَدَ
الرَّجُوْلُ بِأَحَدِ الماَرَّةِ لِلْقَبْضِ عَلىَ النَّشاَّلِ
Kata-kata
|
awalan
|
akhiran
|
sisipan
|
Kata penentu atau kata depan
|
Kata pokok
|
استنجد
|
اِسْتَ
|
-
|
-
|
-
|
نَجَدَ
|
الرجل
|
-
|
-
|
-
|
ال
|
رجل
|
بأحد
|
-
|
-
|
-
|
ب
|
أحد
|
المرّة
|
-
|
ة
|
ا
|
ال
|
مَرَّ (مرر)
|
للقَبْض
|
-
|
-
|
-
|
لل
|
قَبَضَ
|
على
|
-
|
-
|
-
|
ال
|
على
|
النشال
|
-
|
-
|
ا
|
ال
|
نَشَلَ
|
Singkatan-singkatan
Ar. Arab
|
Sun. Sunda
|
Ing. Inggris
|
Jw. Jawa
|
Ind. Indonesia
|
Jk. Jakarta
|
E. Eropah
|
X. lawan
|
Bld. Belanda
|
(جمع) g (jamak)
|
(مؤنث) مث (perempuan)
|
(مفرد) مف (tunggal)
|
مص masdar
|
* (invinitief dalam bahasa Arab)
|
- Kamus Bahasa Dunia Islam Hasan Baharun (Surabaya: T.P., 1980)
Kamus
Bahasa Dunia Islam ini dsusun untuk membantu para murid dalam mempelajari
bahasa Arab, yang berisi tentang perbendaharaan sehari-hari dan kata-kata
modern yang banyak dipakai di majalah-majalah dan surat-surat kabar. Isi kamus
ini dipilah-pilah menjadi beberapa bagian, yaitu:
Bagian
I : ISIM (kata benda)
Terdiri
atas 42 bab dari berbagai macam kata benda sesuai dengan bidang kegunaannya.
Bagian
II : FI’IL-FI’IL (kata kerja)
Terdiri atas 20 bab dari berbagai macam kata
kerja sesuai dengan bidang kegunaannya.
Bagian III
: HURUF-HURUF (kata penghubung)
Terdiri atas huruf-huruf hijaiyah yang terdiri
dari satu, dua, tiga dan empat sampai lima huruf yang digunakan sebagai
kata penghubung dalam bahasa Arab.
Bagian IV :
KATA-KATA MODERN
Berisi istilah-istilah
modern yang digunakan dalam berbagai bidang.
Bagian
V : PERSAMAAN KATA DAN LAWAN
KATA
Bagian VI :
SURAT MENYURAT
Bagian VII :
KAMUS UNTUK SURAT MENYURAT
Bagian VIII : PIDATO-PIDATO/
CERAMAH-CERAMAH
Bagian IX :
BERMACAM-MACAM JUDUL
Bagian
X : KAMUS UNTUK PIDATO-PIDATO/
CERAMAH-CERAMAH DAN MACAM-MACAM JUDUL
- Kamus Idris Marbawi Arab – Melayu Muhammad Idris Abdul Ra’uf Al Marbawi (Surabaya: Bungkul Indah, T.T.)
Tehnik penggunaan kamus
Kamus ini
ditulis menggunakan tulisan Arab berbahasa melayu (pegon) untuk menerangkan
arti atau makna kata. Untuk mencari makna kata sesuai dengan abjad Arab sama
dengan penggunaan kamus yang lain.
Yang berbeda
dari kamus ini adalah mencantumkan singkatan-singkatan yang menunjukkan kata
yang diartikan terdapat dalam kitab-kitab seperti yang tertera di bawah ini:
Singkatan
|
Maksud dan makna-maknanya
|
أ . ب
ب . ف
ت . ع
ج .
جد
ح . ح
د . ق
د . م
ف .
ف . ح
فح .
ق . ع
ق . م
م . ص
م . م
م .
لا .
·
*
,
:
|
Kitab asas al balaghah lilzamakhsari
Kitab al bujairomi syarah fathul
wahab
Kitab tajul ngarus
Jama’
Al munjid
Kitab khayawanatul khayawan
Al qur’an
Kitab dairah ma’arif qurun 20
Mu’anas
Hadits
Kitab fathul wahab
Kitab kamus al ngushori
Kamus al mukhit
Kitab muhtar al shohih
Kitab al misbah
Kitab misbakhul munir
Kitab mihajul thalab
Mudzakar
Isarah cakap panjang
Isyarah baru
Dan . atau
Artinya
|
- Kamus Al Ma’ab Arab – Jawa Mustamir Al Khazawi (Magelang: Menara Kudus, T.T.)
Kamus ini ditulis dengan menggunakan tulisan
Arab berbahasa Jawa (pegon). Untuk mencari makna kata sesuai dengan abjad Arab
sama dengan penggunaan kamus yang lain. Singkatan yang digunakan dalam kamus:
فا
=
untuk menunjukkan fa’il
مفع
= untuk menunjukkan isim
maf’ul
ج
=
untuk menunjukkan jama’
جج
= untuk menunjukkan
jama’nya jama’
مص
= untuk menunjukkan masdar
م
=
untuk menunjukkan muanats
مث
= untuk menunjukkan
tasniyah
مع
=
untuk menunjukkan ma’rifat
5
=
untuk menunjukkan maf’ul bihi
َ
= untuk menunjukkan ‘ain
fi’ilnya fi’il mudhori’ di fathah
ِ
= untuk menunjukkan ‘ain
fi’ilnya fi’il mudhori’ di kasroh
ُ
= untuk menunjukkan ‘ain
fi’ilnya fi’il mudhori’ di dhomah
( .
)
kalimat yang dikurung bertanda titik persegi menunjukkan asal kata
(.) kalimat yang dikurung bertanda titik bulat
menunjukkan tidak menerangkan asal
[
] kalimat
yang dikurung bertanda, menunjukkan kata berimbuhan
- mengulang kalimat
yang sudah dijelaskan
. sinonim
:
menunjukkan arti[4]
C.
Fungsi Kamus dalam Pembelajaran Bahasa Arab
Kamus merupakan
kebudayaan tulis atau kebudayaan cetak.Karena tututan keperluan yang lebih,
manusia berupaya keras menciptakan alat untuk dapat memahami bahasa asing agar
terjalin komunikasi yang lebih baik dengan yang berlainan bahasa. Kamus bukan
sekedar pencatat atau perekam makna kata, peranannya lebih penting daripada
sekedar alat.
Kamus dapat menyimpan kekayaan bahasa sebuah
bangsa yang mungkin tidak dapat disimpan di dalam memori manusia.
Kamus merupakan
"jantung" studi bahasa, termasuk bahasa Arab, sebab hampir mustahil
belajar bahasa asing tanpa menggunakan kamus. Kamus bahasa Arab berfungsi untuk memudahkan dalam memahami makna
Al-Qur’an, membaca kitab kuning yang berbahasa Arab gundul, dan berkomunikasi
dengan orang-orang yang berbahasa Arab. Kamus merupakan alat bantu yang wajib
untuk dapat memahami kata-kata, kalimat, bahkan susunan kalimat yang sulit
dipahami, karena setiap disiplin ilmu memiliki istilah-istilah khusus.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Kata kamus
berasal dari bahasa Arab, “qomus” yang berasal dari bahasa Yunani (Okcanus)
yang berarti lautan atau samudera. Berdasarkan penyesuaian
bunyi q dan k, kamus dapat berarti, buku acuan yang memuat daftar kosakata
sedemikian banyak yang disusun secara alfabetis atau sesuai dengan abjad
berikut dengan keterangan tentang makna, pemakaian, atau terjemahannya.
Macam Macam
Kamus Bahasa Arab:
- Kamus Al-Munawwir Arab – Indonesia Terlengkap A.W. Munawwir (Surabaya: Pustaka Progressif, 1997)
- Kamus Al Ma’ab Arab – Jawa Mustamir Al Khazawi (Magelang: Menara Kudus, T.T.)
- Kamus Idris Marbawi Arab – Melayu Muhammad Idris Abdul Ra’uf Al Marbawi (Surabaya: Bungkul Indah, T.T.)
- Kamus Indonesia – Arab Asad M. Alkalali (Jakarta: Bulan Bintang, 1997)
DAFTAR PUSTAKA
1.
Izzan, M.Ag, Drs.H.Ahmad. 2011. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab.
Bandung; Humaniora.
2.
Hermawan, Acep.
2011. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. Bandung; Rosda.
3.
Wahab, Muhbil Abdul. 2009. Bahasa
Arab-Kamus-Studi dan Pengajaran. Jakarta; Jurnal Mimbar Ilmiah Universitas
Islam Jakarta.
6.
http://kalidanastiti-space.blogspot.co.id/2013/12/kamus-kamus-bahasa-arab.html
By : Unknown